Ilustrasi photo

QUETTA,Pakistan Kliksatunrws.com —  Seorang pejabat kepolisian mengatakan, Jumat (11/10), bahwa sejumlah pria bersenjata membunuh 20 pekerja tambang dan melukai tujuh lainnya di barat daya Pakistan. Penyerangan itu memicu kecaman dari pihak berwenang yang telah memerintahkan polisi untuk melacak dan menangkap mereka yang berada di balik pembunuhan tersebut.

Pembunuhan itu juga menandai serangan terbaru di Provinsi Balochistan yang bergolak dan terjadi beberapa hari menjelang pertemuan puncak keamanan besar yang diselenggarakan di ibu kota Pakistan.

Pejabat polisi Hamayun Khan Nasir mengatakan orang-orang bersenjata menyerbu sejumlah bangunan akomodasi di tambang batu bara di distrik Duki pada Kamis (10/10) malam, menangkap orang-orang tersebut dan melepaskan tembakan.

Sebagian besar pria tersebut berasal dari daerah Balochistan yang berbahasa Pashtun. Tiga dari korban tewas dan empat lainnya terluka adalah warga Afghanistan.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun kecurigaan kemungkinan besar tertuju pada Tentara Pembebasan Baloch yang dilarang, yang sering menargetkan warga sipil dan pasukan keamanan.

Kelompok itu melakukan beberapa serangan pada Agustus yang menewaskan lebih dari 50 orang, sementara pihak berwenang membalasnya dengan membunuh 21 pemberontak di provinsi tersebut. Mereka yang tewas termasuk 23 penumpang, sebagian besar dari Provinsi Punjab bagian timur, yang ditembak mati setelah diculik dari bus, kendaraan dan truk di distrik Musakhail di Baluchistan.

Serangan terbaru ini mendapat kecaman keras dari Sarfraz Bugti, ketua menteri di Balochistan, yang mengatakan “teroris sekali lagi menargetkan pekerja miskin.”

Dia mengatakan para penyerang itu kejam dan mempunyai agenda untuk mengguncang Pakistan.

“Pembunuhan para buruh yang tidak bersalah ini akan dibalas,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Provinsi tersebut menampung sejumlah kelompok separatis yang menginginkan kemerdekaan. Mereka menuduh pemerintah federal di Islamabad mengeksploitasi Balochistan yang kaya minyak dan mineral secara tidak adil dengan mengorbankan penduduk setempat.

Pada Senin (7/10), sebuah kelompok bernama Tentara Pembebasan Baloch mengatakan mereka melakukan serangan terhadap warga negara China di luar bandara terbesar Pakistan. Ada ribuan warga China yang bekerja di negara tersebut, sebagian besar dari mereka terlibat dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) yang diprakarsai Beijing, yang bernilai miliaran dolar.

Ledakan tersebut, yang menurut BLA dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri, juga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan pasukan Pakistan dalam melindungi acara-acara penting atau orang asing di negara tersebut.

Islamabad akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization) minggu depan, sebuah kelompok yang didirikan oleh China dan Rusia untuk melawan aliansi Barat.

Pihak berwenang telah meningkatkan keamanan di ibu kota dengan mengerahkan pasukan untuk mencegah tindakan terorisme.

Kementerian Dalam Negeri minggu ini telah memperingatkan empat provinsi di negara itu untuk mengambil langkah-langkah tambahan guna meningkatkan keamanan karena kelompok separatis dan Taliban Pakistan dapat melancarkan serangan di tempat-tempat umum dan instalasi pemerintah.

Sumber: voaindonesia.com